Jumat, 09 Oktober 2015

Masa berjerebu; ASAP DI LANGIT JAM GADANG


Semua makhluk bernyawa butuh udara dalam kehidupannya, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Namun, tak sekedar udara saja. Udara yang mendukung kehidupan dengan baik adalah udara bersih. Lalu dimana udara bersih itu kini? Sedang bersembunyi malu-malukah ia? Atau sedang bernostalgia di alam lainnya?  
Sumatera, kalimantan dan pulau-pulau sekitarnya tengah memutih ditutupi asap yang kotor, berbahaya, bahkan mematikan. Berbeda sekali dengan guyonanku dulu, dulu saat kabut menyelimuti kampung halamanku di setiap pagi atau sesudah hujan dengan bangga ku menyebut "Negeri di atas awan", karna kabut itu bukan kabut asap berbahaya seperti sekarang. Itu hanya kabut berupa awan yang menutupi kampungku karna berada di daerah ketinggian.
Semua orang telah berkomentar mengeluhkan kondisi ini. Sudah ribuan orang terkena dampaknya seperti ISPA, mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Tapi seperti apa penanganan pihak berwenang dalam hal ini? Titik api makin bertambah, yang bertindak membakar hutan-hutan hijau negeri ini ditindak seperti kucing-kucingan saja. Kabut asap ini tak hitung hari lagi, tapi sudah berbulan.
Duhai pemimpin negeri ini, beginikah caramu tuk mengurangi jumlah penduduk negeri yang belum berhasil program keluarga berencana (KB) nya? Engkau biarkan rakyatmu perlahan mati dengan menghirup udara beracun. Jika semuanya mati mungkin tugasmu hanya saja menguburkan secara massal dan selesai. Tapi, ini tidak. Semua orang terjangkit penyakit yang efeknya jangka panjang, berapa juta generasi masa depan yang rusak dan sama sekali tak dapat jaminan bahwa negara yang sepenuhnya bertanggungjawab.
Persoalan negeri saat ini adalah "krisis hati nurani" menurut saya. Yang menyengaja membakar dan yang berwenang mengadili pelaku sama saja. Sekali lagi "tak punya hati nurani". Hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok.
Rasakanlah bahwa engkau bahagian dari bangsa yang satu dibawah payung bhinneka tunggal ika...!!
Rasakanlah bahwa bangsa yang engkau abaikan ini adalah bahagian tubuhmu yang sedang sakit...!!
Hentikan pembakaran liar ini, tindak pelakunya dan biarkan kami hidup berdamai dengan alam ini.
Setelah itu, silahkan urus negeri ini dengan cara mu...

Kami rindu langit biru,
"Langit jam gadang, membirulah kembali...!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar