Senin, 16 Maret 2015

Caraku Memandang Hidup



Jalani, nikmati dan maknai Hidupmu

Ketika seorang manusia berpikir hidup itu susah maka seluruh item dalam tubuhnya akan mengikuti kata-kata itu. Serba susah akan merongronginya. Ibarat kawanan lebah yang sibuk mengejar seekor binatang lainnya yang tak sengaja menyinggung sarangnya. Tak jauh berbeda ibarat seekor buaya lapar yang melihat mangsa lalu lalang di depan matanya. Susah dan susah selalu membekas di setiap rangkaian kata-katanya. Susah dan susah selalu tampak dari tindak tanduknya. Dan begitulah seterusnya.
Hidup itu memang membuat setiap orang tak tenang. Laksana air laut yang selalu bergelombang. Pergerakannya seringkali menimbulkan kegamangan. Hendak maju, ragupun datang. Tapi mau tak mau, suka tak suka semua itu harus dijalani, dinikmati dan dimaknai.
Belajar menjalani hidup, menikmati romantikanya serta memberi makna di setiap sudutnya adalah tanggungjawab setiap manusia. Tak ada orang lain yang akan bisa mensetting kehidupan individu lainnya melainkan hanya andil dari pemilik pribadi itu sendirilah yang menentukan. Pihak luar hanyalah sebagai pelengkap yang menambah cita rasa dari kehidupan itu. Mustahil berharap bahwa saya ingin begini dan begitu tapi tak memulai dari diri sendiri.
Saya sendiri memahami itu tidaklah mudah. Tak semudah merangkai kata-kata layaknya penyair ulung yang tengah bercengkrama dengan imajinasinya. Tapi, apa hendak dikata? Mundur hanyalah kemustahilan, diam di tempat hanyalah kebodohan. Pilihan tepat hanya satu. Memilih untuk tetap bergerak dan menatap masa depan. Ya, itulah pilihan tepat yang harusnya dipegang di setiap helaan nafas setiap manusia.
Sehelai daun tak akan muncul jika sang akar tak berusaha menggerogoti tanah yang senantiasa mengapitnya. Mustahil kembang pun akan mekar mewangi tanpa upaya keras sang akar tersebut. Dengan demikian, mustahil juga bagi setiap manusia memperoleh impiannya hanya dengan duduk manis tanpa berpikir dan berusaha mewujudkannya. Sayapun baru mulai belajar mengatakan bahwa “itu tidaklah sulit” dan ikhlas di setiap langkah yang diayunkan mudah-mudahan memberi pelajaran bagi saya bahwa hidup itu harus terus dijalani, dinikmati dan dimaknai.